Perjuangan Meraih Mimpi Gadis Malagasy (Tribun Kaltim)
Monday, November 28, 2016
Setiap kali membaca buku baru, saya selalu menuliskan minimal dua versi review buku tersebut. Yang pertama adalah tulisan review suka-suka saya dan kedua adalah tulisan review ala media.
Novel Sebiru Safir Madagascar misalnya. Saya sudah menuliskan review suka-suka saya untuk novel tersebut, lalu menuliskan lagi tulisan review versi media. Jadi, untuk satu buku saya bisa punya lebih dari satu tulisan.
Lebih menyenangkan yang mana? Lebih menyenangkan menulis suka-suka laaaah, hahaha. Berikut ini adalah review Sebiru Safir Madagaskar versi media. Saya kirim ke surat kabar Tribun Kaltim (Kalimantan Timur), sebuah surat kabar yang sekelas dengan Serambi Indonesia kalau di Aceh.
Selamat membaca.
Perjuangan
Meraih Mimpi Gadis Malagasy
Oleh: Fardelyn Hacky
Judul : Sebiru Safir Madagascar
Penulis : Haya Nufus
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Terbit : Januari 2016
Halaman : 288
ISBN :
978-602-1614-53-2
Kisah
anak-anak dari daerah pedalaman dalam meraih cita-cita, selalu menarik untuk disimak,
apalagi jika ditambah dengan deskripsi latar yang tidak biasa; di negara miskin
dan nyaris tidak dikenal dunia pula.
Sesuai
judulnya, novel ini mengambil latar cerita di Madagascar, sebuah negara yang terletak
di bawah benua Afrika bagian timur. Madagascar adalah daratan yang terpisah
dari benua Afrika, daratan yang menjadi pulau keempat terbesar di dunia.
Mirindra,
gadis kecil dari pedalaman Sahasoa, menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Ayah Mirindra adalah seorang buruh
kasar di pertambangan batu mulia––menggali tanah hingga ke bagian lapisan yang
mengandung permata. Ibunya baru saja meninggal karena terkena penyakit. Karena
pekerjaan yang menuntut ayahnya harus masuk ke belantara hutan
Ilakaka––berjarak12 jam perjalanan dari Sahasoa, sang ayah pun menitipkan
Mirindra kecil di Akany Tafita, sebuah sekolah berasrama untuk anak-anak miskin
di Sahasoa.
Sejak
hari pertama Mirindra tinggal di sekolah tersebut dan bertemu dengan Tinah sang
pengelola sekolah, hidup Mirindra berubah. Mirindra yang kumal, ceking, dan
ingusan, berubah menjadi anak yang manis dan bersih. Mirindra yang tidak tahu
apa-apa tentang dunia, tumbuh menjadi gadis dengan mimpi yang tinggi untuk bisa
bersekolah di luar negeri. Mimpi-mimpi yang selalu ditiupkan oleh Tinah kepada
Mirindra karena Tinah sadar bahwa sedari awal, Mirindra terlihat berbeda dibanding
anak-anak lain. Mirindra memang miskin, tetapi dia cerdas. Keinginannya untuk
menuntut ilmu, sangat kuat.
Tetapi,
keinginan kuat Mirindra tersebut harus berhadapan dengan kerasnya badai
kehidupan. Itu bukanlah tentang badai cyclone
yang mematikan yang datang setiap tahun ke Madagascar dan merobohkan rumahnya,
bukan juga tentang ayahnya yang harus dipecat sebagai pekerja tambang karena
mencoba melawan penguasa tambang. Kenyataan pahit tersebut adalah ketika dia
mendapati sekolahnya, tempat tinggalnya selama bertahun-tahun, dirobohkan untuk
kemudian dibangun resort untuk
turis-turis. Setelah Akany Tafita dihancurkan, mimpi Mirindra pun hancur
berkeping-keping.
Namun
Mirindra tidak putus asa. Dia tetap melanjutkan sekolah menengah atas dengan
beasiswa dari pemerintah dan biaya sendiri. Pemerintah tidak sepenuhnya
membayar untuknya, sehingga Mirindra memutuskan untuk mencari uang di sela-sela
waktu sekolah. Mimpinya untuk bisa kuliah ke Prancis setamat sekolah menengah,
pupus sudah. Tinah yang selama ini menjadi tumpuan harapannya, meninggalkannya
untuk selama-lamanya. Maka setamat dari sekolah menengah atas, Mirindra
memutuskan menerima pekerjaan sebagai tourist
guide di Lemurs Park.
Meskipun
hujan badai menerpa hidup Mirindra, selalu ada pelangi sesudahnya. Setelah
sempat putus sekolah karena ketiadaan biaya untuk melanjutkan kuliah, Mirindra mengubah
haluan menuju Indonesia. Melalui radio butut di rumah mereka, Ayahnya
mendengar berita bahwa KBRI mencari
putra-putri terbaik Malagasy (sebutan untuk orang Madagascar) untuk
disekolahkan di Indonesia. Ya, Indonesia, negara pengarang buku Sebiru Safir Madagascar ini.
Sebiru Safir Madagascar adalah
novel debut Haya Nufus yang menjadi Pemenang III Lomba Menulis Novel Inspiratif
Penerbit Indiva Tahun 2014. Pengalaman
penulis pernah tinggal di Madagascar selama beberapa tahun, menjadikan setting novel ini terasa kuat dan
memikat. Ada banyak pegetahuan tentang Madagascar yang tersebar di sepanjang
novel ini, dari alamnya yang kaya hingga sejarah masa lalu.
Melalui
novel ini, kita akan diajak berpetualang ke beberapa tempat eksotis di
Madagascar, seperti: cantiknya lanskap kota Antananarivo (Ibukota Madagascar)
dengan pemandangan kotanya yang berbukit-bukit; megahnya kastil-kastil bergaya
Victoria yang masih mendapat pengaruh aristektur Perancis atau Eropa; kemegahan
sisa peninggalan Kerajaan Merina, Palais du Rova, yang terletak di titik
tertinggi kota Antananarivo, atau Palace du Reine yang tak kalah megah dengan
nilai sejarah dan budaya yang sama; cantiknya danau buatan Lac Anosy, sebuah
danau artifisial berbentuk hati dengan monument angel di bagian tengah danau dan dengan di sekelilingnya terlihat
banyak pohon Jacaranda dengan bunga ungunya yang cantik; masuk ke jantung hutan nasional Zahamena
Ankeniheny di Ilakaka yang kaya akan biodiversity-nya;
dan menyaksikan Lemur, hewan yang hanya terdapat di Madagascar, bertingkah lucu
di Lemurs Park yang terletak di Ambatomirahavavy, berjarak 22 km arah barat
Antananrivo.
Membaca
buku ini, akan membuat kamu mengenal Madagascar lebih dalam dan merasakan
bagaimana sulitnya kehidupan orang-orang Malagasy meskipun tanah mereka kaya.
***
2 comments
Ceritanya menarik banget ya mbak...aku lagi menulis novel, butuh banyak ide ide kreatif.
ReplyDeleteTau nama Madagascar dari film Madagascar itu mbak, trus saya ada teman dari sana yang menceritakan bagaimana gambaran negaranya :) Salam kenal ya mbak :)
waw, pengen juga bisa review buku. sayangnya saya kalau baca buku bisa luama banget selesainya
ReplyDelete