Mengatasi Tumpukan Bacaan
Friday, March 28, 2014Gambar: piccsy.com |
“Setiap kali ke toko, gue terus aja ngiler lihat buku-buku baru yang terus bermunculan. Apalagi setelah sebelumnya gue sempat baca-baca review atau resensi di blog, di media, atau di Goodread. Kalo udah ‘terkompor’ isi review atau resensi yang gue baca, gue jadi pengen beli tuh buku-buku.”
“ Heiiii… buku-buku di rumah lo
kan masih banyak yang belum dibaca….”
“Setiap kali buka facebook, buka twitter, yang nongol di timeline adalah berita-berita tentang teman-teman
gue yang novelnya baru terbit, teman-teman gue yang baru dapat buku gratis, atau
teman-teman gue yang mempromosikan bukunya secara berulang-ulang. Duh,
beginilah nasib punya banyak teman yang penulis. Jadi tergoda gue buat beli
buku-buku mereka.”
“Lihat noh, rak buku lo! Itu kapan elo bacanya?”
***
Mungkin Kamu perlu mencoba
cara-cara di bawah ini untuk mengatasi masalah tumpukan bacaan;
1. Niat
Kamu harus memulai dengan niat setiap kali ingin melakukan sesuatu. Niat yang kuat
akan memotivasi melakukan tindakan nyata.
2. Beri tanda highlighter di buku Anda
Baca
sepintas seluruh halaman, tandai bagian atau sub judul yang menarik, lalu
kembali ke awal untuk membaca bagian yang hanya kamu tandai saja.
Sebenarnya
cara ini tak bisa berlaku untuk semua jenis buku. Jika kamu adalah pengoleksi
buku-buku non fiksi berupa buku-buku Agama, sains, buku pintar, ensiklopedi,
dan sejenisnya, mungkin cara ini bagus untuk menyelesaikan membaca buku-bukumu. Tapi jika penggemar buku fiksi, tentu kamu harus membaca semuanya, jika kamu suka.
3. Pakai pembatas buku yang dimunculkan keluar dari buku
Ada
beberapa buku yang memberi bonus pembatas buku. Ini berfungsi untuk menandai
sampai di mana kita membaca buku tersebut, jika kita belum selesai membacanya
dan ingin melanjutkannya di lain waktu. Namun terkadang, setelah buku kita tandai, kita
tak pernah menyentuhnya lagi, entah lupa, sibuk, atau tertarik dengan buku
lain, sehingga buku yang belum habis dibaca tadi, jadi terlupakan sama sekali. Saya cukup sering mengalami hal ini, hahaa...
Nah,
untuk mengatasinya, ketika meletakkan pembatas buku, buatlah salah satu ujung
pembatas buku tersebut nampak keluar dari buku. Jadi ketika di lain waktu kamu
membuka rak buku atau mencari-cari buku, kamu akan ingat kembali bahwa buku tersebut
belum habis dibaca manakala melihat ujung pembatas buku yang menyembul.
4. Pakai Kartu Indeks
Buat kamu yang sudah memiliki rak buku dengan tata penyimpanan yang rapi, cara ini
boleh digunakan. Poin ini hampir sama prinsipnya dengan cara memakai highlighter;
yaitu menuliskan poin-poin penting yang ingin kamu baca dalam sebuah buku. Saya sendiri belum pakai cara ini karena buku-buku saya masih berserakan di kardus. Belum punya tempat yang cakep :D
5. Membaca cepat
Jika
sudah terlalu banyak buku yang belum dibaca, mungkin kamu harus melakukan
membaca cepat untuk buku-bukumu. Poin ini mungkin tidak cocok untuk sebagian orang, termasuk saya. Saya
sudah pernah berguru pada seorang ahli membaca cepat di kota saya, hasilnya tak
maksimal karena saya adalah tipe pembaca lambat dan kadang suka terkagum-kagum lebay kalau nemu quote keren di sebuah buku.
6. Tentukan waktu untuk membaca
Ini
sangat penting. Di era sekarang, godaan membaca adalah tivi dan media sosial.
Ketika ada waktu luang yang harusnya bisa digunakan untuk membaca malah habis digunakan
untuk bermain di media sosial dan menonton tivi. Kamu bisa tentukan sendiri jam
biologis membacamu. Apakah di pagi hari sebelum berangkat ke tempat ke kerja/kampus/sekolahan,
di siang hari ketika waktu jeda, atau di malam hari sebelum berangkat tidur. Sedikit demi sedikit, lama-lama tamat juga
buku yang harus kamu baca, kan? :D
7. Buat Map khusus
Sediakan
map khusus yang ditulis dengan huruf kapital ‘UNTUK DIBACA, lalu taruh
buku-buku yang belum kamu baca ke dalam map tersebut. Tips ini ikut saya tuliskan, meski belum saya praktekkan tapi sepertinya saya akan mempraktekkannya. Saya tertarik dengan cara ini setelah membaca postingan seorang member BBI (Blog Buku Indonesia) tentang cara yang satu ini.
8. Bawa bacaan bersamamu
Jika
bepergian, bawalah tas yang bisa memuat buku bacaanmu. Kita tidak pernah
tahu kan, ketika tiba di suatu tempat, bisa saja kita punya kesempatan untuk
membaca buku, entah karena menunggu seseorang, sedang duduk sendiri, atau sedang
antri. Buat saya, sungguh membosankan hanya duduk diam tanpa melakukan sesuatu.
9. Sumbangkan atau membuat rumah baca
Kalau
buku-buku yang belum kamu baca sudah terlalu banyak dan kamu yakin tidak akan
bisa mengatasinya, mungkin sudah waktunya kamu menyumbang buku-buku tersebut
untuk teman-teman dekat atau rumah baca. Jika terlalu menyanyangi buku-buku
tersebut, mungkin kamu bisa membuat rumah baca sendiri di rumahmu. Rumah baca
kecil-kecilan untuk pembaca di sekitar tempat kamu tinggal. Jika pun kamu tidak
sempat membaca semua buku-buku tersebut, setidaknya kamu sudah memberi
kesempatan orang lain untuk membacanya.
10.Komitmen.
Niat
sudah, trus kamu bisa pilih salah satu cara yang saya paparkan di atas. Terakhir,
diperlukan komitmen yang kuat untuk melaksanakannya agar terwujud.
Selamat
mencoba ^_^
6 comments
Salam silaturahmi, mak Fardelyn (saya manggilnya apa, ya) blog nya bagus, mak. Seperti display buku baru, saya sukaaa ...
ReplyDeleteNah itu dia, beberapa kali saya baca buku, belum selesai keburu kepincut dengn buku baru lagi, jadi gak selesai2 hehe. Akhirnya di rak buku ada bbrp yang belum juga selesai dibaca, tapi sesekali suka diambil lagi buat di'hanca'. Beda dengan novel, itu mah langsung tamat
Makasih udah berkunjung ke mari mak Ani. template ini nemunya setelah capek berselancar via googling, xixixiiii...cucoks dan saya langsung suka. Kayak rak buku, sesuai dengan blog khusus saya; blog buku :D
ReplyDeleteAku kalau baca buku yang tipis misalnya, cepat habisnya, tapi kalau tebal, agak lama, baik fiksi atau non fiksi. Soalnya aku pembaca lambtat mbak, hehe
waaah niat dan komitmen yang utama ... terus waktu juga kalau di target 2 hari maka haruss 2 hari ..
ReplyDeleteIya, benar sekali :D
ReplyDeletekomitmen..
ReplyDeletekebiasaan beli buku tapi enggak di baca T.T
wah, sama :D
ReplyDelete